Senin, 30 Januari 2012

TEGUKLAH TELAGAKU


Awan berbisik disisih mentari
Ia mengejek dengan perkataan
Sendayu menepi
Peringatan akan badai .
Peringatan akan topan
Peringatan akan halilintar
Awan tlh siap ternoda sesaat
Menampung gumulung banyu
Menjadi derak hitam

Mentari tersenyum
Mendengar bisikan awan
Sambil berjalan
Marilah kita lewati bersama
Duhai awan....
Barang sesaat badai kan lewat
Sekejap topan kan lewat
Sejegar halilintar kan musnah
Mentari tetap kan tersenyum kala usai
Gemuruh tangis sang langit

Awan bergeser
Meninggalkan mentari
Ia berbisik pada bulan
Pada bintang
Mereka tetap mereka
Tak akan goyah
Sebelum waktu kan tiba
Marilah sama sama
Menyaksikan duhai awan
Dengan keikhlasan
Kami semua menerima
Walau hadir rembulan
Terkadang kau tutupi untuk bumi

Awan terus bergeser
Pada siapa lagi
Awan menyebar berita
Duh,,,, kiranya senja
Menghantar gelap
Menyambut bulan
Semilir sang bayu
Mengejek awan

Wahai awan
Adakah tempat
Untuk menampung
Hembusan sang banyu
Teguk lah telaga ku
Jika putih mu sudi
Menjadi hitam ku
Guyurlah bumi ku
Sesudah kau kembalikan
Sang banyu pada telaga ku

Kiranya aku ingin bertanya
dan memastikan berita itu
Kepada tuhan ku
Sekala aku merindu
Sang pencipta alam raya
Aku ingin berjumpa dengan-MU ya ALLAH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar