Dengarlah puisi ku
Awan kini tak tampak kelana
Langit berkabut menutupinya
Lembut mendekap
Memulas kalbu semesta
Duhai kabut
Tak kau rinaikan kah lembut mu
Seiya kau tiap pagi mendekap bumi
Mengapa engkau enggan kini
Duhai rasa
Rinai mu menusuk pori nadi ku
Tanpa gerak
Kau buat aku menggigil pilu
Mentari aku rindu
Dekap hangat mu
Semata aku masih menatap mu
Terlihat langit
Masih derak tebal di atas ku
Awan kini tak tampak kelana
Langit berkabut menutupinya
Lembut mendekap
Memulas kalbu semesta
Duhai kabut
Tak kau rinaikan kah lembut mu
Seiya kau tiap pagi mendekap bumi
Mengapa engkau enggan kini
Duhai rasa
Rinai mu menusuk pori nadi ku
Tanpa gerak
Kau buat aku menggigil pilu
Mentari aku rindu
Dekap hangat mu
Semata aku masih menatap mu
Terlihat langit
Masih derak tebal di atas ku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar