Senin, 02 Januari 2012

ANTARA TEMBOK DAN TUBUH

Malam itu, ketika cahaya bulan
Tumpah dirautmu yang gemetar
Bulan seperti berbicara sesuatu kepadaku
Andai semua kekurangannya
Dihimpun menjadi lautan
Adakah kau akan tetap  berenang
Merentas kalut ombak dan
Racau hati yang selalu mencemburu

Kau tak akan tahu semua itu
Kerana aku telah melalaikan inderamu
Dari pada kisah-kisah lirih
Antara tembok dan tubuh
Agar kau sentiasa tenang
Merebahkan kepala
Pada bahu yang sekarat ini
Tanpa kekhawatiran lain

Tak ada semi musim bunga
Yang lebih indah
Daripada kuntum senyum mu 
Dikala resah meradang
Malaikat pasti berbuat baik kepadamu
Walaupun aku nanti
Akan terbakar tanpa abu

Berjanjilah wahai bunga,
Bila dipersiapkan sebuah ranjang
Pada satu malam
Yang hening untuk kita
Tenggelamkanlah jiwaku
Di dalam jiwamu
Aku tak mau lagi bercanda
Dibibir kesepian

Tak ada apa lagi
Yang aku inginkan ketika ini
Selain daripada meranduk hempas
Gelora ditubuhmu
Dan aku akan meninggalkan
Benih-benih comel
Yang tetap akan diingati
Bila nyawa kita terputus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar