Kamis, 22 Desember 2011

PENA TANPA TINTA

Ketika pijakan tak lagi datar
Langkah pun mulai terhenti
Bukan alasan yg tak beralas
Bukan akal yg tak berakal
Hanya saja tanah yang mulai terkikis
Bebatuan timbul dipermukaan
Sudahlah
Memang wacana tak ada yg rata
Namun karakter diri tetap menjadi tumpuan

Kala persepsi menjadi debat
Tiada berkesudahan
Aku pusing
Keluh kesah akhirnya menuding
Satu ungkapan melenggang
Diantara kerumunan
Menggunungnya kata
Berhiaskan cinta
Aku heran
Melihat detilnya yang abstrak
membuatku gila
Tak ada makna hanya ujung lidah
Yang mengukir indah

Tapi akhirnya aku pun tersadar
Semua itu tiada guna untukku
Makna yang samar
Dalam pengungkapan yg berbeda
Alur yg selalu memuat kebijakan semu
Terpaparkan oleh pena tanpa tinta
Kosong melompong sepertinya ompong

Tidak ada komentar:

Posting Komentar