Jumat, 13 April 2012

SEPERTI ANGIN DAN MIMPI


Nampaknya
Kau telah letih mengikutiku.

Aku tahu...
Peluh mulai merambat
Dan mengalir pada guratan wajahmu,
Tapi aku tak boleh menyentuhmu,
Apa lagì merengkuhmu.

Kau diam saja disana...
Ditepi danau indah keteduhanmu,
Dilembah mawar teratai peraduanmu.

Aku tak tersedu,
Semua telah terjadi
Dan berlalu seperti angin dan mimpi.

Dari jauh
Aku sanggup menghirup aroma tubuhmu,
Dari rerimbunan belukar
Aku dapati celah celah cahayamu...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar