Jumat, 20 Januari 2012

PADA KERLING GUMINTANG


Kelam malam menutupi titik waktu
Senandungkan lelap sunyi sepi
Hening kian membelai jiwaku
Pun mengerang kala meminang angan
Pada kerling gumintang
Di sudut aku terpaku diam membisu
Bibir kelu tanpa mampu terucap suara
Tercekik rasa yang kian menjerat kalbu
Melayang pada seraut wajah

Ku rebahkan rindu di ujung ilalang
Butiran embun dingin menerpa temui jiwaku
Merasuk ke pori pori hingga ke palung hati
Namun tak juga memadamkan gelora di dada
Bayanganmu kian nakal menari di pelupuk netra
Tebarkan aroma kerinduan yang mencekik jiwa
Sulit bernafas dan ragapun tak mampu bergerak
Aliran darah seakan membeku

Di hamparan awan pekat yang semakin kelam
Dawai dawai terus membatik gaun rembulan
Berharap waktu berputar berganti
Agar segera membelai wajahmu
Membiarkanmu bersandar di bahuku
Berbagi kegelisahan dan keresahan hati
Mengurai beban yang menggantung
Mengarungi mimpi yang tak kan lagi terpisah
Kekasih aku hatimu dan kamu rasaku
Satu dalam damai cinta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar