Engkau bermain
Dalam kelakar wanara
Sonita itu telah kau lumat
Walau amis menyengat
Tau apa akan congkak
Congkak ku tiada retak
Tetap menggeretak
Walau buntala
Menghunus bumi
Tetaplah sastra menjanji
Lalu apa kau pandang maya
Sedang pijakmu
Pada kosong selongsong
Arifku adalah lantang
Koarku tunduk pula ruhku
Sedang kau gemulai tutur tiada pangkur
Lantas mendengkur tanpa ukur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar