Kamis, 12 Januari 2012

DARI ASA YANG TERTINGGAL



Embun terasa di kulit tangan
Menyelinap butiran-butiran harapan
Pandanganku hanya tertuju pada langit
Tentang keteguhan
Moral yang seakan dapat di bayar

Nadi ku seakan merasuk otakku
Teduh dalam kiasan
Sendu dalam lamunan
Embun itu merasuk hatiku
Apakah ini…bukan sekedar narasi
Ataukah persepsi
Dari asa yang tertinggal

Pagi, yang menghujamkan seribu bahasa
Dimulai saat ejaan kata tak lagi
mengisyaratkan wacana
Tercucur sudah darah-darah
Mengalir di kediaman angan
Menghela nafas
Dari hati yang berbekal

Pagi ini..hanya aku yang tau
Bunga mekar menakjubkan
Angin riang menyanyikan
Embun datang menyerukan
Kar’na aku masih ada di suatu pagi
Kar’na aku masih bisa bermimpi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar