Jubah malam mendekap
Memanja di hadap rembulan
Tersenyum bersama ranting pekat
Dalam sepoi angin kegelapan merayu
Aku menyaksikan detik-detik gugur
Bermandi alunan musim basah
Yang kian mengusik rindu
Hingga rautmu perlahan turun
Menjelma gerimis satu persatu
Tiap rintiknya ialah kecipak angan
Yang mengurung sekeping asa di sana
Membuatku tak tahu kapan
Mesti meminta musim baru tersebab
Adamu telah memasung hati
Jangan pernah biarkan aku berpura
Tenggelam dalam kubang kenangan
Dan jangan biarkan aku terpuruk
Pada kisah lalu yang telah merepih
Memanja di hadap rembulan
Tersenyum bersama ranting pekat
Dalam sepoi angin kegelapan merayu
Aku menyaksikan detik-detik gugur
Bermandi alunan musim basah
Yang kian mengusik rindu
Hingga rautmu perlahan turun
Menjelma gerimis satu persatu
Tiap rintiknya ialah kecipak angan
Yang mengurung sekeping asa di sana
Membuatku tak tahu kapan
Mesti meminta musim baru tersebab
Adamu telah memasung hati
Jangan pernah biarkan aku berpura
Tenggelam dalam kubang kenangan
Dan jangan biarkan aku terpuruk
Pada kisah lalu yang telah merepih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar