Kamis, 29 Desember 2011

MENAHAN PEDIH



Berlaksar waktu
Aku di belantara duka
Berteman rimbunan pepohon
Yang menunduk sayu
Simpati pada nasibku.

Mengapa
Takdir harus kutempuh
Dugaan apa yang melanda
Jika setiap perjalananku
Berteman genangan airmata.

Aku sudah penat
Berada di jejak-jejak luka
Menahan pedih
Diseksa sengsara
Setiap langkah
Berpijak serpihan kaca.

Oh!
siang malamku
meratap hiba

2 komentar: