Sabtu, 17 Desember 2011

DURJA-KU

Raab...
Bulir permata bagai laut merah kuasamu
Sanjungku di puncak peradaban hasratku
Sudi kau pintal pada lembaran kitab doaku
Lembar sastra satria terpinang sembilu

Rabb...
Durjaku titik temu manak geni lebur sunyi
Ratas menjulang nurani tersungging imaji
Hanyut luluh lantah bagai sampah di ulu hati

Rabb...
Injit kecil terlalu genit
Masih saja mencubit
Lantas ku menjerit di naungan langit malamu
Seketika melilit sukma nerakamu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar