Ada jerit membelah siang
Perut perih lapar tertahan
Ingsut melangkah
Menapak gundah
Kuyu sayu simbah peluh
Teretas sekujur tubuh
Dekil dan kerdil
Henyak napas memelas
Kudap harapmu sirna
Meniti hitam tepian aspal
Tanpa alas
Menantang bara sengat mentari
Bukan sombong
Bukan jagoan
Tapi karena keadaan
Laju layu keutara
Menatap tepian cakrawala
Yang hitam trtutup awan
Yang mulai kelam bak abu sekam
Harapmu pudar
Asamu nanar
Hanya sibak tirai waktu
Tanpa kepastian tentu
Meramu...memadu
Gundah jiwa semakin semu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar