Tingkah nakal liuk sang bayu
Menggagahi malam dengan kebekuan
Menelusuri gulita dengan hembusan
Singgah ditingkupan reranting
Membelai lembut helaian dahan
Pun ia-nya menyapa
Di antara lenguh nafas
Yang tengah dirantak gelisah
Menari dipucuk-pucuk mahkota
Hingga dingin-nya menusuki
Pori-pori jelaga sukma
Pun ketika malam merepih
Di batas cakrawala pagi
Ia-nya tak sudi beranjak pergi
Demi menemani sang dewi fajar
Menggulung embun keperaduan
Ketika usai tututan remang
Dibinar cerianya wajah pagi
Dengan celoteh burung-burung langit
Tiada pula ianya ingkar pada janji
Untuk mempersunting kilau lentik jemari timur
Menggiring-nya pada tahta kerajaan siang
Untuk selalu setia mengiringi jejak hari tanpa jeda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar