Gurit sahdu pencabar aksara
Pada terali malam
Membingkis kegelapan
Inikah jawaban atas keindahan
Pada mandangan diri
Terlumuri sebait kemurkaan
Biarkanlah aku memuja rima nada batara
Di hentak malam menjamu siang
Kala sayatan surya menampar
Disitulah aku bermakam
Pada sesaji malam
Harap kutumbalkan
Secawan darah
Atas nama pengorbanan
Atas nama keyakinan
Berurai keluh pada setiap penghianatan
Bila waktu
Atas magribku tempo lalu
Masih memuja setiap kepulan ketiadaan
Saat itu pula ku hibahkan nyawaku demi pujian
Sayang hentak asyar berlalu
Alip lengkung mu tiada menjamu
Tasjid diri masih bermakam
Di ladang murkamu
Itulah aku yang berlalu...
Demi waktu
Aku bersimpuh tapa
Pada puja-puja aksara
Pada sekelumit mandala sukma
ewujud taji mandangan dunia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar