Malam semakin larut
Hanyut dalam hening sepi
Terbawa arus kerinduan
Mengalir jauh menuju tepi pagi
Rembulan saga jatuh di telaga
Pucat sinarnya menahan lara
Dera kerinduan yang merajam dada
Memerahkan jingga serupa magenta
Dedaunan diam tak bergeming
Burung malam lesu tiada bergairah
Mencipta susana sepi kian parah
Telaga bening memerah saga
Pantulkan hati yang terdera lara
Sayang
Tahukan hatiku menjerit pilu
Namun suara tertahan membeku
Hanya desah resah terbawa angin merah
Ceruk mata menitikan air mata darah
Tak tahu apa yang harus kulakukan
Tersebab semua diam dalam kehampaan
Berdiri di batas ada dan tiada
Menunggu sebutir keyakinan
Di pucuk daun sebagai sapaan
Ketika mentari mengecup pagi
Masihkah ada...
Untuk ku, tempat berbagi cerita
Hanya kita berdua tanpa ketiga
Ku tak ingin berbagi cinta
Meski sepenggalan waktu saja
Tanpa dusta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar