Raab...
Bulir permata bagai laut merah kuasamu
Sanjungku di puncak peradaban hasratku
Sudi kau pintal pada lembaran kitab doaku
Lembar sastra satria terpinang sembilu
Rabb...
Durjaku titik temu manak geni lebur sunyi
Ratas menjulang nurani tersungging imaji
Hanyut luluh lantah bagai sampah di ulu hati
Rabb...
Injit kecil terlalu genit
Masih saja mencubit
Lantas ku menjerit di naungan langit malamu
Seketika melilit sukma nerakamu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar