Berdiri di senyap senja yang kian meremang
Dihamparan pasir-pasir yang menyisir tersingkir
Di irama gerus ombak genderang riak
Gemertak menyentak karang yang berdiri tegak
Di antara camar tengah melayang menepis buih
Diantara gelombang tengah menyembahkan lagu
Berusaha membuka tabir tanya
Pada gerai kegelisaha hati
Yang menari pada perigi naluri
Diiringi dengan nyanyian
Dari bahasa kalbu yang tak berbingkai
Jika telaga hati mampu menampung
Segenap makna cinta menjabarkan kata-kata
Mungkin kelopak asmara merekah diterpa rindu
Binar mata tidak sendiri
Kini lepas dan pupus dari genggaman
Riak prahara telah bergulung memecah
Mengigil diguyur kehancuran
Denting waktu menjadi galau
Padahal atas nama cinta
Selalu rela untuk sebuah kejujuran
Apa yang mesti dilakukan
Saat gejolak rindu menikam langit
Sedang bulan mendelik tak percaya dan
Bintang pun perpaling ke arah lain
Bercengkrama dengan yang lain.